Jilat sambil menatap mataku. Bokef Hmm..!”“Jawab!”“Suka sekali!”Pemandangan itu tak lama. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Aku hanya peduli dengan lendir yang sanggup kuhisap dan kutelan. Aroma yang sedikit menyerupai daun pandan tetapi bisa membius saraf-saraf di rongga kepala.“Suka Jhony?”“Hmm.. Jilat sambil menatap mataku. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang biar masuk lebih dalam. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.Aku merinding. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lia menjambak rambutku. Tak usang kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Lalu telapak tangannya menekan bab belakang kepalaku sehingga saya menunduk kembali. Tapi atas permintaannya sendiri, seminggu yang lalu, ia menyampaikan lebih suka bila di panggil “Mbak”.




















