Okta, kalo kamu hamil gimana, tanyaAku dengan setengah takut. Namun segera Okta menjerat bibirku di bibirnya. Bokep indo Aku semakin berani. “Iyha mas, kamu udah sampai ya??” tanya Okta balik. Tak lupa kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Ia menatapku. Pelan-pelan kudorong tanganku ke bawah, menuju organ intimnya. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Pake tangan aja yah, Okta.., Aku berusaha menolak dengan halus. Lagi-lagi Okta meronta. Kuputar jariku tanpa menghentikan jilatanku ke Memeknya.Saat kuarahkan jariku ke langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Okta mulai memperlambat tempo permainannya. Didiamkan punyaAku di sana utk beberapa saat. Nikmat sekali rasanya, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Semakin hari kini aku sering menelponnya saat istirahat kerja dan Okta orangnya sangat enak untuk diajak mengobrol. Sejenak ia menikmati orgasmenya, sebelum rubuh ke dalam pelukanku.




















