”Si cantik itu menjawab pelan, tetap menunduk Sara:
“empat belas tahun, Kakek”. Ada masalah apa Cah Sara?” aku sekarang duduk di kursi di depannya, dibatasi meja yg penuh segala pernik perdukunan. Bokeb Aku duduk berlutut, kemaluanku sudah tegang betul dan kini terarah ke lobang kemaluannya. Aku dgn lagak meyakinkan memberikan mantra, menyuruh mereka menghirup asap dupa, dan minum air kembang (di dalamnya sudah kucampur gerusan obat Paramex). Saya bermimpi Pak Kartolo berdiri di depan saya, wuda blejet (telanjang bulat). Aku harus akui kalau badanku cukup atletis (wajahku juga tidak jelek-jelek amat lho, terutama kalau janggut professionalku ini dicukur). Setelah ini kamu akan semakin terbayg pada wajahnya, sampai lama-lama kamu tidak akan dapat berpikir lain selain mikirin dia. Segera aku bertindak. Ia tampak berpikir sebentar, dan kemudian meunjuk bibirnya:
“ini Kakek, saya di sun di bibir”, katanya. Ekspresinya seperti dia sedang mengejan atau menahan sesuatu yg sangat nikmat.Horee, aku berhasil!




















