Darah yang naik ke kepalaku membuat wajahku seakan bengap. Demi memuaskan rasa penasaran.“Oh, tadi… dari ketemu teman.” jawabnya singkat, masih menatap ke luar jendela meski kali ini tak gerimis.“Sepertinya saya tak melihat ada cafe yang masih buka, bu.”“Di restoran fast food, pak.”“Oh begitu. Bokep jepang Aku jadi tak tahan. Sudah larut, istriku pasti sudah menunggu di rumah. ”Menemani gimana. Bau seorang wanita muda yang selama 3 hari ini sanggup membuatku penasaran. Mau kemana, bu?” sapaan standar.“Hotel Muria ya, pak.” jawabnya datar. Untuk membalasnya, secara beruntun kukocok vaginanya dengan sangat cepat dan dalam. Sebenarnya aku sengaja lewat tempat itu di jam yang sama, ingin bertemu dengannya lagi. Tampaknya dia tidak keberatan.“Iya, pak.” jawabnya, kali ini dengan senyum.“Mbaknya bukan orang sini ya? ”Ohhhh… bapak memang hebat. Tapi bagiku, jadi tampak makin indah.“Aaghhhhh.. Vagina wanita itu memang sangat sempit, seperti perawan saja layaknya. Darimana, mbak?”“Semarang, pak.”“Mbaknya ke Jakarta dalam rangka apa? Cuma yang masih menjadi tanda tanya, mau apa dia di
