“Sakit To.. sshh.. Bokef ahh.. ohh.. sshh” desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat ’life show’ Vito dan Andra terlupakan. Sesekali Vito di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Andra tidak tinggal diam ia melakukan juga yang sama.Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan. “Sakit To.. “Iya Si.. “Jangan To, katanya cuma cium aja” sergah Andra.“Rileks An” bujuk Vito, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Andra. ngga tahann.. “Nikmatin aja An”
“Ehh.. aauugghh.. Susii.. tekan sayangg.. “Iya Si.. isep yang kerass sayangg” Andra meracau. Beberapa saat Vito tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Andra kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya.Perlakuan Vito membuat birahi Andra terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi. aarrghh” erang Andra. Vito menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang.




















