Jari tangannya semakin menekan-nekan, emutannya dipentilku pun semakin menggila, aku kelabakan dibuatnya, dan tidak lama kemudian akupun mengerang, mencapai puncak kenikmatanku. Bokeb Damn….”d ia melenguh menikmati semburan pejunya yang keluar dari kontolnya.Kami berpelukan dan berciuman sambil menikmati puncak kenikmatan, nafas kami berdua masih memburu, tubuh kami masih mengejang sampe gejolak birahi mereda dan saat batang kontolnya mulai hilang ketegangannya. Sambil makan kita ngobrol kesana kemari. Ku iyain aja permintaaannya dan kita janjian ketemuan. Kembali dia memompa kontolnya keluar masuk memekku dengan tanpa mengurangi ritme sodokannya. Lututku gemetar, dia betul-betul ahli dalam memuaskan lawan mainnya. Keadaanku sekarang hanya tinggal mengenakan CD saja. Aku pun tak mau kalah, aku mulai meraba-raba selangkangannya. Your pussy..is very nice… I love your pussy… I love your body…aaaagghhh…ssssshhh.. Kedua kakiku dia taruh dipundaknya, dan ia pun mulai menggenjot memekku. Dari logatnya sih kayaknya bukan orang sini, kayanya sehari-harinya dia terbiasa ngomong bahasa sono.
