Akankah aku ditolak? Kali ini dengan sigap aku rengkuh pundaknya, aku lumat bibirnya. Bokep ojol Lidahku meliuk-liuk dalam mulutnya yang menganga karena terkejut, tampak sekali dia belum pernah melakukan ciuman.“Mmmppphh…”Lalu tubuhnya mengejang, rona wajahnya memerah desiran panas napas kami mulai memburu. Melihatku dia beranjak keluar melalui pintu belakang.Darah mudaku seketika bergelora, aku hampiri dan aku lumat bibirnya.“Hampir jam 1 pah,” demikian dia mengingatkan, berarti 30 menit lagi orangtuanya pulang.Sontak aku minta dia nungging dengan kedua tangan diatas dipan bambu (sudah diganti dengan yang baru) lalu aku sibakkan rok yang dipakainya, celana dalamnya aku plorotkan dan lidahku dengan cepat menjilati tempiknya. Aku memeluknya dan desah napas kami yang semula menderu-deru berlahan-lahan mulai teratur.“Pah, dah siang loh, aku tidak mau bolos lagi,” Lasmi mengingatkanku sambil tersenyum.Lalu aku kecup bibirnya dan tampak di leher belakang telinganya membekas gigitanku. “Karya abstrak mah,” lalu aku hampiri dia dan aku belai kelaminya yang masih melelehkan spermaku.




















