Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Bokef Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. “Maaf” katanya. ‘Ms. Penny’ku dalam-dalam. Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa (saya memanggilnya Anisa) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok! Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Astaga, goyangnya!! Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong?” pinta Anisa. Aku jilati ‘Ms. wow..Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti




















