Perempuan bodoh, seruku dalam hati. Bokef Dalam mimpi itu aku menggauli mbak Juminten dari belakang, bongkahan pantat itu terpapar jelas dalam penglihatanku. Dirinya menanti jawabanku dengan putus asa. Sebagian mendarat di dalam belahan pantatnya, mengalir turun menelusuri permukaan anusnya. Mbak Juminten memutar-mutar pinggulnya berusaha segera meraih akhir perjuangan. Mbak Juminten keluar kamar berbagai menit kemudian. Dirinya menanti jawabanku dengan putus asa. Mbak Juminten tersenyum tipis, aku penasaran apa yg ada dalam pikiranya. “Iya mbak, telah lama jg gak ujan..”
“Ini mbak bikinin teh anget pake jahe den..diminum..” Lanjutnya. Jemariku menyentuh pangkal tangannya, menepuknya pelan kemudian tanpa bicara aku melangkah masuk ke kamar sambil menutup pintu. “Hehe..iya mbak, ngapain jg..dikerjain bandar aja kalo togel sih..”Jawabku tersenyum. Kami bergumul berbagai saat, begitu ada lubang aku segera menekan kuat selangkanganku di dalam jepitan pinggul mbak Juminten. “Den…apa aden yakin …?” Tiba2 dirinya berucap.
