Aku membawa senampan sarapan dan kopi panas itu, kuletakkan di meja sebelah ranjang.Ah, memandang ranjang itu… kemarin aku membenamkan wajahku di sana, sementara penisnya terbenam di vaginaku… Aku tersenyum. Tdk mungkin… saya hanya… pembantu.” Aku memejamkan mata. Bokep viral terbaru Keluar lagi. Ambil baju dan handuk, aku terus kembali mandi. Malamnya, hujan lebat mengguyur Jakarta. Tertanam dalam, karena sedetik kemudian sekali lagi kunikmati denyut-denyut dan semburan di deoan mulut rahimkuAku terbenam dalam pelukannya, jatuh kelelahan dalam dekapannya. Tdk ada lagi batasan. Seperti biasa, aku duduk bersimpuh di bawah. Ia menatapku dengan bingung. Aku mengerti. Rasanya kembali mengikat, mendorong, memelintir, merobek penahan, menghilangkan pembatas… Aku menari-nari dengan penis menancap di vaginaku. Teman sekamarku melakukannya di ranjang sebelah ranjangku. Aku mencium wangi lendir membasahi hidungku. Merenggangkannya. Membersihkan air mani Kak Edo di sana sini. Terlalu gila, tdk pernah dibayangkan akan begini, tapi nyatanya luar biasa. Jadi, aku menunduk lebih dalam, menggunakan bibirku, lidahku, mulutku. Membersihkan selangkanganku.“Di cukur?” Kak Edo bertanya sambil
