Aku melumat bibir tipis itu dengan mesra, lalu aku mulai menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Bokep hijab Eksanti menelannya. Dia tertawa pelan, “Mas, kenapa, sih?”, ia memandangku lembut. Kemudian aku guyur tubuhku dengan air yang mengalir deras dari shower di atas kepalaku. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, justru yang seperti ini yang paling indah menurutku. Eksanti menahan tanganku, ketika jari tengah tanganku membelai permukaan celana dalamnya tepat diatas kewanitaannya. Aku terdiam. “Kamu telepon aku, kasih tahu kamu lagi dimana saat itu, lalu aku akan menjemputmu di sana, gimana?”, tanyaku lagi. Eksanti duduk sambil bersandar dengan kedua tangan di belakang untuk menahan tubuhnya. “Makin pintar saja dia menggoyang”, batinku dalam hati. boleh?”, pintanya manja. Makanya Eksanti agak merasa kesakitan.Akhirnya batang kejantananku terbenam juga di dalam kewanitaan Eksanti. Aku merasa kesulitan untuk memasukkan batang batang kejantananku ke dalam liang kewanitaan Eksanti, karena kejantananku yang terus-terusan basah terkena air shower.Akhirnya, aku mengangkat tubuh Eksanti ke luar dari kamar mandi.
