Dia akan pulang malam ini?” aku benar-benar merasa terhina. XNXX bokep “Eks-ku belum pindah keluar dari sini… dia bisa mencak-mencak kalau mencium parfummu.”
“Hah!” aku serasa baru ditampar, mungkin balasan tamparanku tadi di kamar ganti. Secara diam-diam aku kabur dari kantor, dikiranya hanya sebentar, tapi sudah menunggu setengah jam masih belum dikeluarkan juga mobilnya. “Lebih baik jangan.” Aku menunduk mengenakan pakaianku kembali. Keperluanku udah komplit.”
“Ayo kita cari makanan kalau gitu. you… my… baby..!” kemudian turun lagi ke leherku, setiap inci kulitku merasakan kehangatan yang dia berikan lewat bibir dan lidahnya, kadang giginya menggigitku pelan memberiku kenikmatan yang lebih dalam. “Dia sudah dua hari tidak tidur di sini. Aku lapar banget. Gaun panjang ini tidak mengijinkan aku mengenakan bra karena bagian punggungnya sangat terbuka. “Engga apa-apa”, katanya ringan. Di mana alamatnya?” ujarnya tanpa menunggu jawaban ya atau tidak. Sudah seminggu dia menelepon tiap hari mengajak keluar. Sejujurnya aku ingin menikmati apa yang dia tawarkan, harus kuakui aku memang membutuhkannya.




















