Tante Ratih. Bokep barat Namun karena melihat aku menguap, Tante Ratih pergi ke kamar dan kembali membawa bantal, selimut dan sarung. Selesai acara musik kami lanjutkan mengikuti warta berita lalu filem yang sama sekali tidak menarik. Aku sadar aku sudah keburu habis sementara merasa Tante Ratih masih belum apa-apa, apalagi puas.Dan tiba-tiba listrik menyala. Sementara merangkul dan menjepitkan paha dan kakinya ke panggulku Tante Ratih berbisik mesra “jangan buru-buru ya sayang …. Tanyaku dalam hati. “Bukan. Aku sudah hendak menerkam mau menikmatinya sekali lagi sewaktu aku merasa desakan mau buang air kecil. “Ya saya tidur di bawah”, kataku. Ya pantaslah, karena cantik dan dikejar-kejar banyak pemuda, bahkan orang berumur juga, dia jadi sombong, mentang-mentang. Dengan hanya berbalut handuk Tante keluar dari kamar mandi. Kuingat kata-kata pelatih sepakbola-ku. Memang kebiasaanku bangun pagi-pagi sekali. “Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali.” Wah berani sekali aku.




















