“Kita ngobrol lagi aja yuk,” ajakku. Semakin lama semakin seru topik obrolan kami. Bokep china “Di Jakarta tinggal di mana?” tanyaku lagi. Mikirin besok pagi”. “Pantas bajunya bau obat,” aku kelepasan bicara.Aku baru sadar setelahnya. Dari logatnya aku menduga ia berasal dari Banjar. Dengan pertimbangan biaya kuajak dia untuk makan di warung tenda saja. Wanita tadi duduk di depanku agak ke menyamping ke kanan. Mbak nginap saja di hotel, besok pagi baru berangkat ke Ciawi. Akhh.. Anto.. Ah.. Lebih satu jam aku hanya bergolek ke kanan kekiri tanpa bisa memejamkan mata. Aku masih berdiri di luar sambil cari-cari taksi ketika wanita tadi mendekatiku. Setelah kutanyakan kepadanya ternyata benar dan ia sudah bekerja di Balikpapan selama lima tahun. Ia terkejut dan dengan halus menarik tangannya.Sekilas kulihat jarum pendek sudah melewati angka sembilan. Kudiamkan sejenak gerakan penisku. Kuharap dia mempersilakanku masuk, namun Della hanya mengucapkan terima kasih kemudian selamat malam dan menutup pintunya.
