Maklum, masih pengalaman pertama. Mas Iqbal yang selalu setia menemani di atas ranjang, mulai tidak bisa memuaskannya. Bokepindo Akhirnya Anis malah merapatkan kemaluannya ke bibir Safiq dan tanpa sadar mulai menggoyangkan pinggulnya. Ini perbuatan maksiat. Nafasnya sudah memburu, terengah-engah. Anis berusaha menerima dengan ikhlas dan lapang dada. Jari-jarinya memijit untuk merasakan tekstur bulatan yang sangat menggairahkan itu. “Mau lagi?” tawar Anis. Maklum, masih pengalaman pertama. Bocah itu pasti lebih menderita.Anis mulai meneteskan air mata. ”Yah, begitu… oughhh!” Anis melenguh, penis Safiq terasa membentur keras, tapi tidak mau masuk. Bocah itu pasti lebih menderita.Anis mulai meneteskan air mata. Tapi adzan subuh yang berkumandang lekas menyadarkannya, cepat ia menghapus air mata dan mengambil air wudhu. Ingat, kita kan lagi program hamil.” Mas Iqbal mengingatkan.Anis berusaha untuk tersenyum, ”Iya, Mas.” Dan saat sang suami merangkul lalu mengecup bibirnya untuk diajak menunaikan sunnah rasul, iapun berusaha melayani dengan sepenuh hati.




















