dan gajimu akan saya ajukan kenaikan 2 kali lipat”Wenny berusaha berdiri tapi kakinya masih lunglai, ia berdiri sambil bersandar dikursi melahirkan itu“terima..kasih..pak”Ada rasa lega sekaligus kuatir di dalam dirinya.Wenny memunguti pakaiannya, sementara pak Komar hanya perlu memakai kembali celananya. Bokeb beha hitam yang kupakai sedikit menerawang dari depan maupun belakang. Kainnya putih dan cukup tipis.. Mata Wenny sayu menatap pak Komar yang sedang membasahi ujung thermometer ludah di mulut pak Komar.kemudian pak Komar menunduk sedikit, mengarahkan thermometer itu ke anus Wenny dan ketika ujung thermometer yang dinginitu menyentuh kulit anus Wenny, Wenny sedikit melompat dan kakinya menegang..“Wenny, ini satu pelajaran yang penting kamu harus dengar, bila pasien sedang tegang maka termometer akan sulit masuk, jadi sebaiknya di relax-kan dulu, begini caranya” Pak Komar mengambil kursi dan duduk pas didepan selangkangan Wenny kemudian… jari telunjuk pak Komar yang sudah basah dengan ludahnya sendiri di gosok gosokan memutar mengelilingi anus Wenny yang menegang dan menjepit erat.Gerakan jari-jari nakal pak




















