Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku. Itu karena aku amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih kayak yang terakhir kali.Di sekolah aku punya teman akrab namanya Stella. Bokep jilbab Aku mengenalinya sebagai suara Feri.“Gue boleh masuk, ya?” tanya Stella sambil melangkah masuk sedikit.“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Melihatnya, Agam langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. “Gitu aja marah, udah, kita ngobrol lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Stella. Yang bener aja, masa iya aku dan Stella harus masuk ke sana? Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Stella, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Beni dan Agam yang masih menciumi sekujur tubuhku.Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak ter-hitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku, namun aku menikmati itu semua.




















