Second chance Toketnya Kimochi Uting Coklat Menggoda: masa lalu, janji, dewasa. Visual lembut, musik mengalun. Bokepindo Minus: alur maju-mundur sering. Tetap memikat. Klik mulai.
Tomo mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya.“Ahh..”Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku.“Panas..badanku terasa panas..Tomo..” pikirku dalam hati.Tomo melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat.“Ahh..!!” nafasku makin memburu.Tiba-tiba Tomo berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius.“Hmm..kamu menyukainya bukan? Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Aku tidak akan pernah membencimu Maria..”Pelukan Tomo semakin erat. Tomo merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Tomo bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.“Ohh..Eriik..” Aku mendengar desahan wanita itu.Aku melihatnya. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Benar saja, aku melihat Tomo berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu.Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Permainan berakhir.Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Tomo dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang










