Aku tak banyak berbincang lagi dan segera pamit pulang.Paginya, aku berharap mendapatkan kabar Rianti. XNXX Jepang “Ga mungkin, Rianti jarang keluar malam-malam… Gw dah lama tinggal di sini, selain ma elu si Rianti gak pernah keluyuran malam-malam…”. Kami tidak menyalakan lampu agar tidak mencurigakan, takut Rianti atau ibunya ada di luar kamar. Kami pun memasuki kamar ke dua yang juga tanpa dikunci, remang-remang terlihat ada seseorang tertidur di ranjang. Hampir setiap malam kami jalan berdua, namun tanpa ada hubungan yang jelas, mau dibilang pacaran toh kami belum jadian. Aku tidak tahu apa maksudnya, yang jelas aku tidak berani memaksakan kehendak aku. Tonjolan susunya masih kecil, walaupun ditutupi tapi nampak susu yang tidak begitu besar itu. “Jangan macam-macam kalau mau selamat…” bisikku di telinganya dengan nada serak. “Aku sebenarnya tidak enak menceritakannya, tapi kamu sahabatku, aku tak bisa sembunyiin ini darimu…” kata Mamat.




















