Geli Ci.. Gua maunya digambar seperti itu tuh, gimana?” jawabku dengan polosnya.Tentu saja dia langsung tercengang dengan permintaanku itu dan wajahnya memerah.“Hah.. Bokepindo Nggak lah.. Kubimbing tangannya meremas-remas payudara montokku.“Mmhh.. Enak abis.. Enak abis.. Ahh.. Kan lu cuma tinggal diam bergaya aja ya” tanyanya bingung.“Itu loh Lix, lu pernah nonton Titanic nggak? Yang kulakukan kini hanyalah mendesah, menggeleng-gelengkan kepala dan menggigit jari menikmati hasil pengajaranku.Aku lalu menurunkan kedua betisku itu dan meraih lehernya, mengisyaratkan agar dia maju menindihku. Kan lu cuma tinggal diam bergaya aja ya” tanyanya bingung.“Itu loh Lix, lu pernah nonton Titanic nggak? Beberapa saat kemudian mulutku naik lagi dan mulai memasukkan benda itu ke mulutku. Gimana yah, susah omongnya nih, ya agak shock juga tadi abis baru kali ini” jawabnya gugup.“Ada pikiran macam-macam gitu nggak waktu ngegambar tadi?” pancingku lagi.“Emm.. Bagus nggak?” aku berbaring menyamping dengan menopang kepalaku dengan tangan kanan ditekuk.“Kurang Ci, biasa aja, mending lu tumpuk itu bantal buat sandaran tangan terus
