Aku merasa dia tidak lagi memijat dengan tekanan, tetapi sudah berubah dengan gerakan mengelus dengan jalur urut yang berakhir menyentuh zakarku.“Kenapa pak,” tanya Imah mendengar desisanku. Bokepindo Setiap akhir pekan aku berada di perkebunanku sambil mengawasi penanaman maupun panen. Cuaca memang dingin, sehingga berpelukan di dalam selimut begini memang sangat hangat.Dari percakapanku dengan Imah, terungkap bahwa dia memang sudah lama menginginkan suasana seperti ini denganku. “Ah si Bapak mah, dingin atuh Pak,” katanya. Diluar gerimis dan sesekali ada petir dan kilat yang cahayanya membersit masuk .“Pak mau saya pijat ?”
Aku agak terkejut mendengar tawaran itu, karena badanku memang lelah dan duduk di kursi dengan posisi bersandar agak rebah.Selama ini aku segan bertindak yang mengarah ke arah “keliru” terhadap Imah, karena dia bekerja di sini sebagai pengurus rumah tangga Tentunya aku malu jika berusaha bertindak tidak senonoh ke Imah lalu dia melapor ke Pak Sudin.Padahal Imah, merupakan sosok yang lumayan menarik.