Batang kemaluanku makin keras memandangnya, apalagi dibarengi dengan liukan-liukan erotis pinggulnya yang menggodaku. Bokep mom kenapa? Aku kemudian mengantarnya sampai ke kamar di atas dan melanjutkan ngobrol sambil minum wine. Kedua tangannya lalu dilepaskannya ke samping sambil lebih menegakkan badannya membiarkan mataku tak berkedip memandang kedua bukitnya yang tak begitu besar namun bulat padat dan mancung ke depan. Namun aku yang tak berdaya dengan tangan masih terikat ini cuma bisa memenuhi permintaannya saja. Belum lagi mulutku terbuka semua, ujung kakinya didorongnya masuk sehingga jari-jari kakinya yang mungil berada di mulutku sampai aku gelagepan. Dari cerita-ceritanya, aku jadi tahu juga bahwa dia belum lama putus dengan cowoknya yang orang Amerika. cepat!” kata Silvy sambil membuka bibirnya yang sensual itu tepat di depan batang kemaluanku. Aku kemudian menghampirinya dan berdiri di belakangnya. “Buka semuanya Syl?” kataku lagi tak percaya.




















