“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”. Bokepindo Mungkin sikap ini juga yang membuatku belum mendapatkan pasangan ‘resmi’ hingga sekarang, tapi.., peduli amat? “Aku Puput.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa. Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. “Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Aku ingat, di luar bilik kecil ini, di dekat lift, ada sebuah dispenser air minum, aku segera berdiri dan keluar dari ruang itu untuk mengambil air minum. Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh.., membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.“Ohh.., cepatlahh Dittoo.., ayo.., kamu hebat.. “Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”. pikirku kegirangan. Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan




















