Jilatanku berpindah ke arah kedua bokongnya. Warnanya agak kemerahan. Bokepindo Kaget aku mendengar perkataannya, segera aku kembali memijat.“Paha sekalian ya om” pinta Adel. Dan tidak sadar aku pukul kepalaku sendiri, “Heh jangan mikir macem-macet” batinku.“Kenapa om? Dari gerak tubuhnya yang semakin liar, aku tahu bahwa sedikit lagi Adel akan mencapai orgasmenya, aku makin semangat mengemut dan mengulum klitorisnya, kumasukkan lidahku ke dalam memeknya yang sudah basah bahkan sampai menetes. Aku tidak menjawab hanya mengangguk saja. Sesekali aku melirik ke arah Adel. Tanpa takut lagi aku memasukan tanganku ke depan dan membuka kancing celana hotpantsnya, Adel diam saja, sambil terus mendesah. Sesekali Adel memijat-mijat betisnya sendiri.“Kenapa dengan betismu Del?” tanyaku.“Agak pegel nih om, kemarin lift kampus rusak jadi terpaksa naik turun menggunakan tangga darurat” jawab Adel.“Ooooh…” jawabku singkat dan tak menunjukan reaksi apapun, Tapi lagi-lagi Adel mengagetkanku.“Om capek ga?” tanya Adel sambil menoleh kearahku dengan posisi wajah dekat dengan wajahku.“Gak tuh…kan abis tidur” jawabku tanpa menoleh, khawtir ketahuan




















