Bu Netty membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu. Ternyata celana dalamnya sudah sangat basah. Bokep mom enak teh….” rintihku pelan. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak menentu. Sementara ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dengan gemas, tangannya yang lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu. “Sudah selasai?” katanya sambil tersenyum. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi. “Ah, kamu, suka pura-pura…” Katanya sambil mencubit pinggangku pelan. “Kok kamu jadi bengong, Bud?” Lanjutnya sambil menghampiriku. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. “Boleh…,” katanya sambil menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yang rendah, kakinya masih terjulur ke lantai. Kembali kami tenggelam dalam permainan yang panas.Sekali lagi aku membuatnya mendapatkan orgasme yang berkepanjangan seakan tiada habisnya, aku sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan.




















