Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Bokep hd Bisa apa aku menolak mereka?”Eva menarik tanganku ke tengah kamar. Eva memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..“Apa Papa menikmatinya?” lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas. Bisa kacau jadinya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya. Kupandangi dia tepat di mata.“Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja.” kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya.




















