Segar. “He eh.”
“Tunggu di sini sebentar.” Ia berkata itu lalu berjalan menuju kawan-kawannya. Bokep barat “Anyway, apa artinya aku ini. Benar-benar butuh refresment hari itu. Sejak itu aku tak tahu kabar beritanya.Entah apa yang dibicarakannya dengan teman-temannya. segala macam perasaan bercampur aduk di kepalaku. Itu saja. Terus terang hal terakhir yang kubutuhkan saat ini adalah berbicara dengannya. Aku bukan remaja frustasi yang melarikan diri ke dalam alkohol. Mungkin a quicky morning akan melupakan Felly. Aku tidak tahu namanya, menurutku itu daster.Tampak dewasa sekali ia. Kedua tangannya bertumpu di atas meja. Sambil dia maju-mundur, penisku seperti diremas-remas, dikocok-kocok, dipelintir-pelintir.Sepuluh menit kami berada dalam posisi seperti itu. Menunduk lesu. Main dobel. Yang jelas semenit kemudian ia telah kembali dan berusaha merangkulku. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Dan sekarang kejadian lagi. Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. “Ok Ricky, Biar bagaimanapun.. Ia mengerang kenikmatan.
