Virni.. trus..”Klitoris Mama Mona yang manis sudah habis kusedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Mona sampai terpelintir di atas sofa, hal itu kulakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama Mona.“Ahg.. Bokepindo nih.. nich.. Vagina Mama Mona terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi bau harum menyegarkan vaginanya menusuk hidungku.“Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach.”“Ah, masa sih Tom, wangi mana dibanding punya Virni dari punya Mama.”“Jelas lebih wangi punya mama dong..”“Aaakkhh..”Vagina Mama Mona telah kusentuh dengan lidahku. Lidahku disedot di dalam mulutnya. eenaakkhh..” Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan batangku ke vaginanya Mama Mona terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya. aahh.. Lidahku kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Mona




















