Tak berselang lama pintu gerbang sudah terlihat.Aku menawarkan Reni untuk mengantarnya pulang. Aa.kak..AaaAaaaaahhh.. XNXX Jepang Cahayanya yang terik mengundang keringat didahi untuk meluncur ke pipiku. Kami pun bertukar, kini aku mengganti bajuku dan Reni berjongkok di mulut goa. Gerimis mulai turun. Seakan tertutupi oleh panasnya permainan kami.Aku dan Reni kembali mengenakan pakaian agar kehangatan tubuh kami tidak kembali menghilang. Akhirnya Reni mengiyakan ajakanku. Denyutan vaginanya yang mencengkeram penisku membuatku tak dapat menahan lagi spermaku tetap didalam. tanyaku. Pintanya. Sekali lagi, tak ada tanda-tanda keberadaan mereka.Kuhempaskan tas carelku di akar sebuah pohon rindang yang kurasa usianya cukup tua. Minggu depan.. Disinilah aku menaruh semua peralatan travelku.Tak berpikir lama segera kuambil barang-barang yang kubutuhkan, kotak p3k, senter, powerbank, segulung tali tambang, kompas, dan masih banyak lagi.Kujejalkan semua itu dalam tas carel besar berwana hitam itu.Aku bergegas mandi. Rasa yang khas dari vagina perempuan mulai kurasakan.AhhhhAhhh.. Ternyata Reni adalah adik kelasku di kampus.




















