Mungkin karena basahnya memekku, kulihat saat itu Pak Zaim bisa memasukkan seluruh penisnya pada setiap sentakan.Kami berdua sudah sama-sama mandi keringat, apalagi urat-urat dan otot-otot di sekujur tubuh Pak Zaim jelas terlihat. Bersamaan dengan itu, air mani atau pejuh dari penis Pak Zaim muncrat!Tembakan-tembakan deras pejuh Pak Zaim membasahi dan lengket di sebagian besar wajah dan bibirku. Bokeb Karena payudaraku yang amat sensitif merasakan kerasnya penis Pak Zaim, kurasakan ledakan-ledakan kecil di memekku. Tiba-tiba Pak Zaim dengan cepat melepas kacamataku dan menaruhnya di meja sebelah. Tepat jam 4 aku tiba di rumah Pak Zaim, Sore itu aku memakai pakaian kemeja berkancing yang agak kebesaran, untuk menutupi menonjolnya payudaraku, serta celana jins yg tidak terlalu ketat, tentu tak lupa juga BH dan celana dalam. Aku yang berbaring telentang menjawab dengan kepalaku, yang dialasi bantal empuk, mengangguk-angguk.Aku menahan nafas saat Pak Zaim mulai memasukkan penisnya ke arah memekku yang sudah basah sedari tadi.“Ohhh..
