Perlahan Mas Pujo membaringkan aku di tempat tidur dan duduk dipingginya.“Mas..! Terus, Maassn!! Bokep crot aku juga sayang..!” bisik Mas Pujo sambil memelukku kuat-kuat dan kontolnya menyodok-nyodok vaginaku semakin kencang. Usahaku kulakukan cukup lama sampai aku yakin betul dapat curhat sama Mbak Rien masalah ranjang.Sampailah ketika Mbak Rien menawarkan untuk belajar sama Mas Pujo, dan betapa selama tiga malam aku dapat memiliki Mas Pujo. Apalagi aroma parfum Mas Pujo membuatku benar-benar terpesona ketika aku harus dibawah ketiaknya saat memasukkan belanjaan ke bagasi. Apalagi saat Mas Pujo mulai turun dan mulai menciumi vegiku, aku sudah tak tahan lagi, kujambak rambut Mas Pujo kutekan kepalanya tepat diatas klitorisku. “.. “Boleh aja..” jawab Mas Pujo sambil tertawa “Ada apa Meta sayang..” lanjutnya. Ketika ia memelukku dalam gelap kurasakan tubuhnya yang telah telanjang. Aku pamit mau ke Yogya sengaja naik taxi aja karena jaraknya yang nggak begitu jauh. Aku memiringkan badan memudahkan. Hanya dengan Mbak Rien sajalah aku jarang bohong bahkan diam-diam




















