Ehhshs..Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Bokef Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya.Oohh.. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Aku jilatin lagi leher dan pipinya sampai kontolku sudah lemas tak berdaya. Ataukah lagi.. Merasa at home dan ingin selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kuhisaphisap. Malah terdengar ketawa kegelian. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Oohh..Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentakhentak naik turun akibat sodokansodokan yang bertenaga itu. Lalu aku menuju dapur mengendapendap siapa tahu isteriku di sana dan sekalian mau mengambil air putih. Genjoott.. Syukurlah selama ini bisnisku lancarlancar saja demikian pula perkawinan kami.Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Semakin dikangkangkan pahanya. Bingung. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan.










