Aku masuk kamar praktekku, dan segera menggelosor di dipan yang tadi kugunakan untuk bercinta dengan Suminem. Sebagian besar memang tidak kembali), ada yang minta rejeki (itu mah gampang, tinggal didoain macem-macem) ada pula yang mengeluhkan soal jodoh, pertengkaran keluarga dan lain-lain (kalau itu tinggal dinasehatin saja).Jadi inilah aku, mbah Dar, dukun ampuh dari lereng Merapi (lucu ya, aku dipanggil mbah wong umurku baru 25 tahun). Bokep china mas.. mereka sembuh. Sekarang, setelah semua tenang, kulepaskan ciumanku: “masih sakit, Nduk?” dia mengangguk: “tapi lama-lama nggak perih kan?” dia mengangguk lagi. Tetapi yang membuat Suminem kaget, dia tiba-tiba mengeluarkan sebotol kecil air, entah apa itu. Terus terang, aku tidak merasa mendapatkan pengalaman aneh apapun selama mengikuti segala kegiatan itu. Terus, saya tiba-tiba juga wuda blejet, terus.. Sebelumnya aku hanya bisa bermain dengan pelacur-pelacur, atau paling banter dengan si Jaetun janda muda yang gatel di desa sebelah.




















