Katanya loe lagi butuh? sorry yaa..” aku sedikit panik.Tiba-tiba Andri tertawa kecil.“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Bokepindo Pokoknya kita masuk dulu deh..”Fitri menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
ke kamar. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega.Kucium rambutnya. Andri kelihatan kaget.“Eh? Fitri masih membersihkan batang
kemaluanku dengan mulutnya.“Gimana Van? Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
baru. Rasanya ingin kupaksa
saja Tia untuk melayaniku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.“Yaa.. Udah deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” kataku
sambil mencium dahinya.Tia kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.,,,,,,,,,,,,, Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
pernyaluran. Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.“Nggak masalah kok. Dia
membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.“Van, perah susu gue ya?” pintanya nakal.Aku dengan senang hati melakukannya.
