Aku masuk lagi ke dalam kamar. Badannya ia lengkungkan ke belakang sehingga meriamku dengan leluasa menobrak-abrik guanya. Vidio porno Titin tidak bisa mencapai klimaks yang kedua meskipun ia masih berusaha menggerakkan pantatnya maju mundur karena meriamku sudah berangsur-angsur melemas dan akhirnya terlepas sendiri dari dalam guanya.Kami rebah berdampingan di ranjang. Malam itu kami masih melakukannya lagi tiga kali sampai pagi. Akupun maklum saja. Dengan ganasnya aku menciuminya, seperti seekor kucing yang sedang melahap dendeng. Kudorong tubuhnya ke ranjang dan kemudian akupun langsung menerkam tubuhnya.“Sabar sayang, buka bajunya dulu donk.” Kamipun membuka pakaian kami masing-masing. Kupandangi wajah Titin, kupegang tangannya dan dengan sekali tarikan ia sudah ada dalam pelukanku. Sementara itu tangan kananku meremas halus buah dadanya dari luar. Rumahnya di sekitar Biotrop. Aku pun meraih payudaranya itu. Akupun maklum saja. Lemas sekali bibirnya sehingga terasa kenikmatan mulai menjalar, meskipun ia belum membalas ciumanku. Sementara itu tangan kananku meremas halus buah dadanya dari luar.
