Apalagi Mbak Heny memandang ke arah selangkangannya dengan mata melotot.“Ma.. Maunya Ivan mencarikan Arif kamar VIP, tetapi karena sudah penuh terpaksa Arif mencarikan kamar kelas satu yang ditempati oleh dua orang. Bokef akhh..” desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Mbak Heny semakin keras, sampai suatu saat Ivan melihat tubuh Mbak Heny terhentak-hentak, pantatnya terangkat dan tubuhnya mengejang beberapa saat untuk kemudian terkulai lemas dan tertidur kembali. kesepian.. ouhh.. Ivan yang tengah dirasuki nafsu birahi membalas lumatan mulut Mbak Heny dengan pagutan yang tak kalah hebatnya.Perlahan Mbak Heny menurunkan jilatannya keleher Ivan. Tak lama berselang Mbak Heny menyusul tidur, sekitar dua meter dari Ivan.Disaat tengah malam, disaat semua penghuni kamar sudah tertidur pulas, Ivan terbangun. “Nggak.. Tak jarang Mbak Heny membikin segelas kopi untuk Ivan, begitupun Ivan sesekali memijit tubuh Mbak Heny kalau dia lagi pegal-pegal.Dihari yang keempat Ivan merasakan matanya ngantuk sekali karena sudah tiga hari dia tidur baru menjelang dini hari.











