Saya bukan pelacur kelas Kramat Tunggak apalagi Monas di Jakarta atau Gang Dolly di Surabaya.Saya seorang pelacur profesional. Kemaluan saya mulai basah, menanti sesuatu yang akan masuk. Bokep indo Saya tidak mau tahu soal sewa kamar, minum, makan malam dan sebagainya.Semua aturan ini saya buat dari hasil pengalaman menjadi pelacur selama 3 tahun (saya berniat berhenti menjadi pelacur dua tahun lagi, bila modal saya sudah cukup). Saya jawab iya. Resminya anak itu adalah anak Pak Hendrik (nama samaran). Saya akan menuruti apa saja yang diminta oleh pelanggan (customer) selama hal itu tidak merusak atau menyakiti tubuh saya atau tubuh pelanggan. “Dasternya ditarik ke atas saja Dik Mul”, kata saya waktu dia mulai memijat bokong. Lalu darimana saya kenal dengan Pak Hendrik? Bersama itu pula saya peluk kuat-kuat tubuh Mulyono. Mafia, nepotisme, sogok, intimidasi masih kental mewarnai dunia peradilan kita.Dari yang di daerah sampai ke Mahkamah Agung (ini kata majalah Tempo loh).




















