Merentangkanku… Menyentuhku..menyelusup ke tempat yg belum seorangpun termasuk aku menjamahnya.“Uhhhhhhgg!” Aku meringis. Bokep china Jelas pembicaraan itu tengah membahas diriku.“Aku tahu nduk. Dan mbak tak ingin semuanya menjadi terlambat.” Pada saat itu aku masih belum mengerti dengan ucapannya itu.Baru sekarang aku paham maksud mbak Siti kala itu. Jelas sekali gen papiku begitu kuatnya sehingga kemungkinan hanya sepuluh persen saja gen mami yg ada pada diriku. Mengetahui wajah mang Narko sudah berada tepat di depan selangkanganku.“Sttt…non merem ajaa…nanti pasti enakk” bisiknya lagi.Lalu akupun kembali memejamkan mataku. “Saya tdk paham maksud, mbak?”“Hhhhhhh…..” kudengar ia menghela napas “Kamu ini masih bau kencur, non. Jika aku masih ingin tetap PERAWAN! Gelii itu…! Aku juga kaget mendengar kabar itu. Ntar matanya bintitan, lho non!”godanya. Tentu saja aku belum pernah melakukan itu. Mencoba melakukan tusukan ke dua yg lebih akurat. Tapi ia menekan lebih kuat. Lalu lidahnya berputar di dalam ke-vakuman rongga mulutnya, berotasi menyapu setiap titik-titik sensitif yg ada di seputar putingku.“Argghhhhh..mamangggg”.




















