Tapi kini, setiap memikirkan nasib diriku yang akan dibunuh dan dijadikan makanan orang-orang itu membuat aku jadi hornian. Aku tidak ada pilihan selain mendengarkannya. XNXX bokep Tanganku terikat lagi, mulutku juga sudah dilakban lagi. Akan saya berikan berapapun yang bapak mau! Aku hanya mengangguk terisak.“Nah… sekarang makan” Dengan ketakutan aku turuti perintahnya. hihihi”“Duh, gemesin banget sih kamu, hahaha… Sini kamu bantuin asah pisaunya…” suruh pak Jun kemudian.Akupun menuruti. SIAPAPUN TOLONG AKU… AKU” Dengan suara serak ketakutan aku mencoba teriak sekencang mungkin berharap ada yang mendengar. Aku gelagapan dan sulit bernapas karena tidak henti-hentinya disemprotin air. Air mataku mengalir.“Jangan coba lakukan itu lagi, atau kamu tahu akibatnya… ngerti?” katanya sambil menampar pelan wajahku dengan sisi pisau yang datar. Hehehe” ucap pak Jun.“Iya…” jawabku tersenyum. Terlihat sangat tajam!“Lagi sibuk pak?” tanyaku.“Nggak… saya lagi mengasah pisau aja…. Ingin rasanya aku menggunakan kesempatan ini untuk kabur melewati pintu tersebut. Aku… apa aku diculik? Badan aku emang jadi bersih sih dimandiin mereka, tapi
