Jantungku mulai berdegup, tapi aku tidak memperdulikannya.Pelan-pelan kuangkat gaun tidur Viena sebatas pinggang, kulepas BH-nya, terus kuraih buah dadanya yang ranum. Indo bokep Tepat jam 21:00, aku menyelinap ke kamarnya. eecchh.. om ciapa..?”Aku tersenyum seraya mendekatinya.“Nama Oom, Johan, namanya ciapa..?” timpaku balik bertanya.“Riani..” jawabnya.Lalu karena rindu dengannya, kupeluk dia erat-erat dan kutempelkan bibirku di pipinya berulang-ulang. Viena yang tengah berdiri dekat tempat tidur kudekap dari belakang, lalu kucium tengkuknya. Tanpa kompromi, senjataku mulai siaga. Nampaknya dia senang aku akrab dengan anaknya.“Udah ya Riena, main sana sama bibi ya..?” tiba-tiba suara Viena terdengar.Pipi anaknya dikecup, lalu diantarkannya ke pembantu.Viena adalah seorang manager sukses di sebuah perusahaan swasta terkenal di Jakarta. Aku bersiap jongkok di belakangnya.Senjataku kupukul-pukulkan ke vaginanya sebelum dimasukkan. Putingnya kuhisap dan kupelintir-pelintir dengan lidahku dan kadang-kadang sedikit kugigit manja.“Aaouuch.. Hisapan demi hisapan kulakukan tak ubahnya seperti mengecup bibirnya.Sementara itu tangan Viena membelai rambutku.




















