Kira-kira jam 9 malam, aku sedang membaca tabloid Bola, pintuku diketuk, ternyata yang datang Diana dan Sinta yang sudah memakai pakaian tidur. gua kan udah janji mau ngebales loe tadi, tunggu aja sampai saatnya nanti Sin, hehehe,” jawabku sambil tetap menggenjot lalu tangan kiriku menjambak rambutnya hingga kepalanya menengadah ke atas. Bokepindo “Hei babi, tunggu dulu kalo mau lewat serahin dulu duit yang kalian punya, ayo!” kata yang kurus gondrong itu. Sambil terus menggenjot kuciumi terus bibirnya sehingga erangannya tertahan, yang terdengar hanya suara, “Emmhhh.. Kuciumi sekujur tubuhnya mulai dari bibir dan sesampainya di kemaluan, kuangkat kedua kakinya ke bahuku sampai tubuhnya setengah terangkat lalu kudekatkan wajahku ke pangkal pahanya. ouchhh!” “Uahhh…” begitu spermaku muncrat aku langsung berteriak dan meremas kedua buah dada Sinta dengan keras disusul pula oleh jeritannya. “Nggak usah malu Le, kita kan temen dekat bukan orang lain,” kata Diana seraya membelai pipiku dan mencium bibirku.
