Aku terdiam sesaat. “Matamu!” umpatku pelan. Bokep hijab “Asyik, makasih Mas!” katanya. Malam itu rasanya dingin sekali, jalanan basah karena hujan beberapa saat yang lalu. Aku terburu-buru ke kamar mandi. “DJ, kamu di dalam?” kataku. Kok ngeliatin Aryo aneh gitu?”
Aku tersenyum, “Nggak, Mas Deni pikir setelah diliatin lama-lama kamu kok nggak mirip ama mama papa kamu.. “Duduk sini, Aryo”, kataku sambil menarik tangannya. Aku bener-bener merasa serba salah saat melihat wajah imutnya agak murung kali ini. Ia hanya berkata tidak apa-apa. “Nyari DJ ya?” tanya kakaknya. “Ada apa Tante?” tanyaku. Aryo tidak menghiraukanku. Kok ngeliatin Aryo aneh gitu?”
Aku tersenyum, “Nggak, Mas Deni pikir setelah diliatin lama-lama kamu kok nggak mirip ama mama papa kamu.. Kalo Aryo nyesel, Mas Deni minta maaf, kejadian ini bener-bener sebuah kecelakaan.”
“Ngga pa-pa kok..” jawab Aryo.Lalu ia terdiam sesaat. Aku terdiam sesaat. Reza mencibir, “Biarin”, katanya. Kali ini Aryo berada di atasku. Sepertinya karena aku makan sambel tadi sore, pikirku. “Nyari DJ ya?” tanya




















