Sari membuka pintu kamar itu dan berjalan keluar dari kamar. Maman dan Bagus mengangkat tubuh Sari dan menaruh Sari di kursi panjang dari kayu yg biasa ada di warteg.Bagus dan Maman mengangkat kaki Sari ke atas sehingga memek Sari yg ada di tepi ujung bangku benar-benar terekspos dgn sangat jelas. Hari duduk di ujung bangku yg satunya, dia memegangi kedua tangan Sari sambil menikmati kelembutan dari bibir Sari yg tipis dan lembut. Bokep montok “maknyus,,enak banget,,manis ‘n gurih,,”, jawab Udin. Sari kembali lagi ke ruang makan dan duduk kembali di bangkunya.“ayo nak Sari,,makan lagi,,”. “bapak siapa?”, tanya Sari ketakutan. Akhirnya, nama mereka terungkap jg.Si bos preman bernama Hari, si abang pemilik warung bernama Taryo, preman yg tadi memegangi kaki Sari bernama Bagus, dan preman yg terakhir bernama Maman.“ngapain lo kabur tadi,,hah?!”, sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Sari. Seorang bapak masuk ke dalam ruang tamu.“eh,,kamu udah bangun?”.










