Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Link bokep Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir. ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut.“Iya.. aku suka sama kamu..” katanya pelan tapi pasti.Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Sambil tetap digenggamnya batang kemaluanku yang sudah lemas, Siska beranjak ke atas melumat bibirku, masih terasa spermaku. Kulihat dia, tampak ada beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya.Aku mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Aku turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih putingnya yang sudah mengeras. Kubuka kancing celananya.




















