Wanita itu tampak sedang berbicara dengan seorang pria berwajah Italia. Bokep china Rasanya, saya sudah lupa akan kejadian dengan para debt collector seminggu sebelumnya. Yang dengan entengnya mengobrak-abrik kantor atau toko seseorang karena telat membayar tagihan? Aduhh, puting susu saya rasanya begitu nikmat. “Kamu juga, Jen.” saya sudah mulai berani menjawab. Darjeeling tea, teh yang tergolong mahal. Badan terasa segar dan nyaman, meski kedua kaki saya terasa agak pegal. “Kamu manis sekali, Von.” bisiknya lagi, sambil melepaskan kacamata saya yang minus tujuh. Senyuman seorang sahabat, bukannya senyuman mesra seorang kekasih. Benar-benar menjengkelkan sekali, karena penyebab ketidakamanan itu adalah mereka sendiri. Pikir saya. Sampai saya mencengkeram tengkuknya agar mulutnya tidak lari dari puting saya. Sekarang saya lebih percaya diri, dan sadar bahwa hidup ini indah dan tidak menakutkan. Matanya meredup dan bibir basahnya berbisik agar saya kembali naik ke ranjang.
