Desah dan erangan Ana tiba-tiba berhenti. Vidio porno Keduanya tampak indah selama perjalanan kerja lima hari ini. Begitulah kira-kira instruksi singkat yang kudengar samar-samar di telingaku.Tiba-tiba, “Sutt.., srrruuutt..”, tak tahu apa yang dilakukan dengan pinggulnya, yang jelas gerakannya membuat tulang-tulangku serasa lolos sampai sunsumnya. Dan kalau mau percaya, hal itu kulakukan karena aku sering melihat melalui ujung mataku, seorang dari kedua petugas check in itu selalu berusaha mencuri perhatianku. Bagi yang hobby hunting, just try it !.Buatku yang hidup di lapangan yang sama, bertualang dengan pramugari hanya akan mengurangi naluri jelajahku. Gila, baru sekali ini aku merasakan hal yang luar biasa seperti ini. “Heh bukan gitu nanyanya”, kataku. Kunyalakan air di bath up. But it’s true. “Mas mau makan di mana ?”, kudengan suara Sari yang sekamar dengan Noni. “Uh kelamaan ngobrol kapan akrabnya!”
“Kan nggak enak ngobrol di telepon…”
“Ke sini dong”
“Eh, ke kamar?”
“Iya”
“Waduh…”
“Kenapa.., takut?”
“Enggak.., gak enak aja kalo ketemu temen di lantai dua”
Aku diam sebentar, aku yakin Ana
