Terkadang terdengar desahan lembut Udiyani yang menikmati setiap gerakan tanganku yang menelusuri permukaan kulit halusnya.“Ohh.. Sesaat aku mengecup kembali bibirnya yang menantang dengan sorot matanya yang pasrah. Bokep stw Di atas meja aku nyalakan sebatang lilin untuk menemani makan malam kami. Sengaja gerakan tanganku di dadanya sedikit melambat, hal ini aku lakukan sekaligus menyabuni dan merangsang payudaranya secara lembut.Kembali desahan lembut terdengar olehku.“Ohh.. Setelah menunggu beberapa saat minuman pesanan kita pun datang.Tanpa menunggu beberapa saat, sebelum pelayan pergi Udiyani sudah terlebih dulu meminumnya hal ini di karenakan udara pegunungan yang berkabut sudah mulai terasa menusuk tulang belulang.Dengan lembut aku memeluk Udiyani yang nampaknya mulai kedinginan.“Kamu kedinginan sayang?” Tanyaku“Iyah nih Mas..” katanya pelan.Sambil memeluk Udiyani aku membisikan kata-kata mesra.“Adiet hangatkan yah sayang..!” kataku lembut di belakang telinga.Udiyani hanya tersenyum manis, tanpa berkomentar sambil mengedipkan matanya tanda setuju. Selanjutnya dengan gerakan mantap aku julurkan lidaku menerobos liang vaginanya yang mulai basah oleh lendir kenikmatan yang keluar dari vaginanya.




















