Bergegas ia menuju rumah petakan Narti yang terletak di belakang pasar tempat ia berdagang. Warto memang dekat dengan budenya yang satunya ini karena ia ingin membalas jasa budenya. Bokep montok Dari sekian banyak langganan warto ada seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur bernama narti yang begitu dekat dengan warto karena kebetulan pangkalan gerobak warto berada didepan counter atau tepatnya lapak dagangan mbok narti. akhirnya meletuslah lahar birahi kenikmatan Narti. Akhirnya waktu menghentikan pertempuran mereka sebelum keluar dari petakan Narti, Warto masih sembat mengecup bibir dan mengusap payudara Narti. Keringat mengucur deras hari tubuh hitamnya eh..eh..ehhhhh aku keluar mba…ahhhh. Pantulan cahaya matahari yang menerobos lewat celah dinding petakan Narti membantu memberikan penerangan bagi Warto untuk sejenak mengamati kemaluan Narti. ”Aduh terima kasih mbak” mata Warto bersinar-sinar karena Narti berkenan menolongnya. Ehh…ehh…Narti meracau merasakan kenikmatan sentuhan tangan Warto ke dalam kelaminnya. ”Sebentar ya mas” Narti beranjak ke balik hordeng biliknya, entah apa yang akan dilakukan Warto bertanya-tanya.Sejenak Warto dapat menilik
