Aku tidak menjawab. punya kamu besar yach!” aku mengangguk. Bokep china “OK, kamu boleh ’sun’ aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.“Stella, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan ejakulasi. “Mbak… udah lama kerja di sini?” tanyaku. Begitu seterusnya berulang-ulang. Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks. Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut. “OK, kamu boleh ’sun’ aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan. “Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang. Dia menatap tajam. Sesekali ia masukkan semua batang kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam. Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia diam saja.Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di tengah jalan Stella memohon kepadaku
