Satu-satu.” Aku sedikit memaksa.Mulut mas Danu kembali terbuka. Bokep crot “Yang bercanda itu!” sahutnya sambil nyengir. Sepertinya malam ini, aku harus tidur sendirian lagi.“Halo?”Ternyata dari Sita,“Lagi apa, In?” terdengar suara cempreng bocah itu di seberang sana. Kini Sita yang mengulum batang penis suaminya sedangkan aku mencumbu bibir dan dada bang Irul. Aku sudah sering melihat penis karena aku sudah menikah. Alasannya, karena diburu waktu, pesawatnya yang ditumpanginya akan terbang sebentar lagi. ”Yeee, maunya!” aku dan Sita berteriak berbarengan. Memekku terasa gatal sekali.Bang Irul pun menuruti kata-kata istrinya. Alasannya, karena diburu waktu, pesawatnya yang ditumpanginya akan terbang sebentar lagi. Tapi lagi-lagi batal.“Mau kemana, sayang?” kejar lelaki itu saat melihatku bangun dari ranjang. “Aku mencintaimu, sayang. “Nggak ah, Sit.” kembali aku menolak, meski itu cuma di bibir saja. Entah kenapa pula, mas Danu selalu gugup dan akhirnya gagal untuk memberitahuku.
